Ilmu hara mempelajari mineral esensial yang dibutuhkan tanaman untuk menyokong pertumbuhan tanaman optimal, termasuk di dalamnya pengklasifikasikan mineral esensial tersebut, mekanisme penyerapan yang dilakukan oleh tanaman baik melalui akar maupun daun sampai keterlibatan mineral-mineral tersebut dalam proses-proses vital misalnya fotosintesis. Termasuk di dalamnya akan dibahas akibat defiensi dan kelebihan mineral-mineral tersebut bagi tubuh tumbuhan serta cara mendiagnosis defisiensi dan kelebihan mineral-mineral tersebut secara praktis. Kajian terhadap simbiosis tanaman dengan mikroorganisme lain yang terkait dengan ketersediaan mineral tersebut juga menjadi bahan kajian misalnya dengan Rhizobium, Mikoriza, bakteri pelarut fosfat dan mikroorganisme.

1. Memiliki sikap kerja sama dan kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
2. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok dalam bidang hara tumbuhan.
3. Terampil menerapkan konsep ilmu hara dalam mengatasi masalah-masalah terkait dengan hara mineral dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan identifikasi dan dikenalinya gejala-gejala defisiensi dan kelebihan hara mineral bagi tanaman.
4. Memiliki kemampuan untuk bertanggung jawab dengan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu hara dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bergmann, W. 1992 . Nutritional Disorders of Plants (Development, Visual and Analytical Diagnosis . Jena: Gustav Fischer Verlag.
2. Marschner, H. 1997. Mineral Nutrition of Higher Plants . Second Edition. London: Academic Press.
3. Mengel, K. and Kirkby. 1987. Mineral Nutrition . London: Academic Press.
4. Rosmarkam, A. dan Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah . Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
   
5. Taiz, L. dan Zeiger, E. 2010. Plant Physiology . California: The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.