Mata Kuliah Teater Tradisional (2 SKS)

Deskripsi Mata Kuliah :

Pengkajian dan pembelajaranberbagai bentuk teater tradisional dan atau teater rakyat yang ada di Indonesia yang meliputi Lenong, Dulmuluk, Mamanda, Mendu, Makyong, Kondobuleng, Ludruk, Kethoprak, Srimulat, Kentrung, Sandur, Wayang, Praburoro/Rengganis dan Janger Banyuwangi.

Capaian Mata Kuliah :

Mampu menguasai pengetahuan tentang jenis, fungsi dan Perkembangan Teater Tradisional

Sumber Rujukan :
  1. Abdillah., Autar, 2016, Transformasi Diskursus Budaya Jawa Arek dan Jawa Mataram dalam Ludruk Karya Budaya Mojokerto, Disertasi Program Doktor Universitas Airlangga Surabaya, belum diterbitkan
  2. A. Kasim Achmad., 2006, Mengenal Teater Tradisional di Indonesia, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta
  3. Edi Sedyawati., 1981, Pertumbuhan Seni Pertunjukan , Jakarta: Sinar Harapan
  4. Henri Supriyanto., 1992, Lakon Ludruk Jawa Timur , Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
  5. Hermansyah., Drs., MA., SPN Marhalim Zaini, S.Sn., M. Kafrawi, S.Sn., M.Sn., Yatna Yuana Soemardi, S.Pd., M.Pd, tt, Teater Tradisional Mamanda Indragiri Hulu , Pekanbaru: Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Propinsi Riau
  6. James L.Peacock., 2005, Ritus Modernisasi, Aspek Sosial dan Simbolik Teater Rakyat Indonesia , (judul asli: Rites of Modernization, Symbolic and Social Aspects of Indonesian Proletarian Drama , 1968, Chicago: The University of Chicago, penerjemah: Eko Prasetyo), Depok: Desantara
  7. Lephen Purwaraharja., dan Bondan Nusantara, 1997, Kethoprak Orde Baru , Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya
  8. Ninuk Kleden-Probonegoro., dan James Danandjaja (ed.), 1996, Teater Lenong Betawi, studi perbandingan Diakronik , Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Sastra Lisan

© 2025. Develop BY PPTIx UNESA TEAM