Mata Kuliah Interkulturelle Kompetenz (2 SKS)
Deskripsi Mata Kuliah :
Matakuliah ini memberikan pembekalan tentang teori budaya dan pengetahuan kebudayaan Jerman (Deutsche Kultur) sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dalam kajian budaya Jerman dengan menggunakan model diskusi, ceramah, studi kasus, dan proyek penugasan. Perkuliahan diselenggarakan secara kontrastif untuk menumbuhkan sikap menghargai budaya sendiri dan sikap empati terhadap budaya asing dengan harapan nantinya mahasiswa memiliki kompetensi humanis. Landasan pemikiran yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah teori interkulturelles Lernen im Fremdsprachen. Penilaian dilakukan dengan pengamatan yang didasarkan pada kinerja dan tes tulis.
Matakuliah ini memberikan pembekalan tentang teori budaya dan pengetahuan kebudayaan Jerman (Deutsche Kultur) sehingga mahasiswa mampu mengaplikasikan teori dalam kajian budaya Jerman dengan menggunakan model diskusi, ceramah, studi kasus, dan proyek penugasan. Perkuliahan diselenggarakan secara kontrastif untuk menumbuhkan sikap menghargai budaya sendiri dan sikap empati terhadap budaya asing dengan harapan nantinya mahasiswa memiliki kompetensi humanis. Landasan pemikiran yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah teori interkulturelles Lernen im Fremdsprachen. Penilaian dilakukan dengan pengamatan yang didasarkan pada kinerja dan tes tulis.
Capaian Mata Kuliah :
- Mahasiswa mampu memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran berbantuan TIK untuk menelusuri data, mengumpulkan informasi, dan penyelesaian masalah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran Interkulturelle Landeskunde
- Mahasiswa mampu menguasai beragam teori budaya dan mampu mengaplikasikan teori dalam kajian budaya di negara-negara yang menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa ibu, yaitu negara Jerman, Swis, Austria, dan Liechtenstein (DACHL) meliputi fakta, data, dan angka, yang terkait dengan informasi geografis, kemasyarakatan, dan kehidupan sehari-hari (kenegaraan, pendidikan, ketenagakerjaan dan penanggulangan pengangguran, tempat tinggal, sistem transformasi), dengan menggunakan model diskusi, ceramah, studi kasus, dan proyek penugasan kebudayaan dan pengetahuan budaya.
- Mahasiswa mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan kebudayaan di negara Jerman, Swis, Austria, dan Liechtenstein dengan negara Indonesia
- Mahasiswa mampu mengekspresikan sikap menghargai budaya sendiri dan sikap empati terhadap budaya asing
- Mahasiswa mampu mengambil keputusan berdasarkan analisis informasi dan data yang berkait dengan budaya Jerman untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan kajian budaya Jerman
- Mahasiswa mampu mengaplikasikan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budaya Jerman dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
- Mahasiswa memiliki kecerdasan dan sikap-sikap beriman, mandiri, jujur, peduli, tangguh, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas-tugas kajian budaya Jerman sesuai dengan prinsip-prinsip ketrampilan berbahasa, kebahasaan, dan kesastraan.
Sumber Rujukan :
- Biechele, Markus & Padros, Alicia. 2003. Didaktik der Landeskunde . Berlin, München, Wien, Zürich, New York: Langenscheidt
- Sihabudin, Ahmad. 2013. Komunikasi Antarbudaya . Jakarta: Bumi Aksara
- Wolf, Nina Esther dkk.. 2017. 100 Stunden Deutschland . Stuttgart: Ersnt Klett Sprachen.
- Altmayer, Claus. 2019. Mitreden: Diskursive Landeskunde für Deutsch als Fremdsprache . Stuttgart: Ersnt Klett Sprachen.
- Auswaertiges. Amt. 2005. Tatsachen ueber Deutschland . Societaet: Verlag: Frankfurt/Main.
- Kamm.Tom.2006. Landes- und Kulturkunde . Surabaya: Prodi Bahasa jerman
- Hansen, Margarete und Zuber, Barbara. 1996. Zwischen den Kulturen: Strategien und Aktivitäten für landeskundliches Lehren und Lernen . Berlin: Langenscheidt.
- Kirchmeyer, Susanne. 2004. Blick auf Deutschland: Landeskunde – Deutsch als Fremdsprache. Stuttgart: Ernst Klett prachen.
- Behal-Thomsen, Heinke. 1993. Typisch deutsch?. Berlin: Langenscheidt.
© 2025. Develop BY PPTIx UNESA TEAM