Pembinaan dan pelatihan praktik berbicara dlam bahasa Jawa yang mengarah pada pembekalan ketrampilan khusus, seperti pembawa acara ( pranatacara ), pamedhar sabda , juru penerang, ungkapan bahasa 'srah-srahan manten' dan 'tampa manten', cara memberikan sambutan, dan pemakaian basa rinengga dalam berbagai acara tradisi Jawa.

1. Memanfaatkan IPTEKS untuk mendapatkan, mengumpulkan, dan mengolah berbagai praktik berbicara Jawa untuk peningkatan ketrampilan berbahasa serta penerapannya dalam rangka meningkatkan kompetensi berbicara dalam pembelajaran ketrampilan berbicara Jawa khususnya di sekolah dan masyarakat pada umumnya.
2. Menguasai konsep teoretis tentang keterampilan berbicara, serta mampu memformulasikan dalam penyelesaian berbagai permasalahan peningkatan kompetensi pembelajaran ketrampilan berbicara Jawa khususnya di sekolah dan masyarakat pada umumnya secara prosedural.
3. Mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi dalam penyelesaian dan pemecahan permasalahan peningkatan kompetensi pembelajaran ketrampilan berbicara Jawa khususnya di sekolah dan masyarakat pada umumnya.
4. Memiliki sikap bertanggungjawab pada kinerja pembelajaran sendiri dan kelompok dalam pemecahan berbagai masalah dalam pembelajaran praktik berbicara Jawa khususnya di sekolah dan masyarakat pada umumnya.

1. Kaswantipurwo, Bambang. 1990. Pragmatik dan Pembelajaran Bahasa . Jakarta: Arcan
2. Sudiyatmana, RM. 1989. Tuntunan Pamedhar Sabda lan Pranatacara. Semarang: Aneka Ilmu
   
3. Sudiati, V. lan Widyamartaya, A. Kreatif Berbahasa: Menuju Keterampilan Pragmatik . Jogjakarta: Kanisius
4. Tarigan, Henry Guntur, 1983. Keterampilan Berbicara . Bandung: Angkasa
5. Tarigan, Henry Guntur, 1986. Pengajaran Pragmatik . Bandung: Angkasa